hit counter


Kamis, 27 November 2014

Dari Offline ke Online

Dari Offline ke Online 

Dari Offline ke Online
Image by : FreeDigitalPhotos.net
Tingginya angka pengguna internet di Indonesia adalah alasan mengapa Anda harus segera memajang produk-produk dagangan Anda secara online.

Lihat saja hasil riset MarkPlus Insight. Pada 2013, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 22% atau mengalami kenaikan dari angka 62juta orang pada tahun 2012 menjadi 74,57 juta orang pada 2013.

Riset juga mengemukakan bahwa jumlah netizen atau pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam setiap hari untuk berselancar di dunia maya bertambah. Dari angka 24,2juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta di tahun 2013. Artinya, calon konsumen yang bisa didapat dari bisnis online sangat besar.

Jika selama ini Anda memiliki produk yang Anda pajang di toko offline, maka sudah saatnya menambah penghasilan dengan toko online.

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghidupkan bisnia Anda melalui sistem online.

•    Meskipun Anda bisa memajang foto-foto produk Anda melalui Twitter, Facebook, Path, atau BlacBerry Messenger, tetap saja Anda membutuhkan website. Anda bisa membuat website dengan memanfaatkan fasilitas gratis, seperti Blogspot atau Wordpress. Namun membuat website berbayar pun kini sudah sangat mudah dan murah. Jangan lupa untuk mengemas tampilan website Anda menarik agar dilirik oleh netizen.

•    Setelah website toko online dimiliki, maka langkah selanjutnya adalah mempromosikan toko online tersebut. Caranya dengan membagi-bagikan link menuju toko online tersebut. Bisa dengan mencantumkan link setiap Anda update status di Facebook, Twitter, atau media sosial lain.

•    Google Love Content, jangan lupa untuk memperbarui isi toko online Anda, agar terlacak di situs pencari Google. Hal ini akan memudahkan netizen menemukan toko online Anda.

•    Bisnis online adalah bisnis yang mengutamakan kejujuran untuk meraih kepercayaan. Katakan dengan jujur mengenai kondisi produk yang Anda jual. Jangan menyebut barang original untuk setiap barang KW yang Anda jual, misalnya.

•    Jika toko offline Anda hanya buka hingga pukul sembilan malam, maka toko online Anda akan bisa diakses selama 24 jam. Karena itu, jangan lupa untuk selalu mengecek toko online Anda. Ingat! Calon konsumen akan dengan mudah membatalkan pesanannya, jika Anda terlalu lama merespons.

•    Perhatikan pula kemasan saat Anda mengirimkan produk. Meski Anda tak bertemu secara langsung dengan pembeli Anda, tetap saja mereka akan menilai pelayanan Anda dari kemasan yang mereka terima.

•    Jangan mempersulit diri dengan menawarkan sistem Cash on Delivery atau bayar di tempat. Jika Anda mampu menjalankannya, tentukan waktu dan tempat yang bisa Anda jangkau untuk sistem tersebut.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar