hit counter


Rabu, 19 November 2014

8 Strategi Cerdik dalam Berinvestasi

8 Strategi Cerdik dalam Berinvestasi 


Setiap orang yang berinvestasi pasti mengharapkan keuntungan. Mereka tidak mengharapkan hanya sekadar balik modal, apalagi sampai mengalami kerugian. Keuntungan yang diharapkan juga harus melebihi tingkat inflasi berjalan, sehingga terdapat selisih yang signifikan antara modal dengan return of investment alias ROI atau pengembalian hasil investasi.

Namun pada kenyataannya tidak sedikit investor yang alih-alih mendapatkan ROI positif atau keuntungan, malah mengalami kerugian. Penyebabnya banyak, dan setiap orang berbeda-beda. Namun, selain dipengaruhi oleh faktor makro ekonomi yang memang volatile, kerugian dalam investasi bisa disebabkan oleh faktor individu investor sendiri.

Untuk menghindari dari kerugian investasi akibat diri sendiri, simak strategi cerdik dalam berinvestasi berikut ini, yang diungkap oleh PT Schroders Investment Management Indonesia berikut ini  

Tahu tujuan investasi. Investasi sejatinya adalah kendaraan Anda untuk meraih suatu cita-cita. Untuk itu Anda wajib menetapkan tujuan berinvestasi terlebih dahulu. Setelah menetapkan tujuan, baru Anda dapat mengetahui jenis-jenis investasi apa yang cocok buat tujuan tersebut. Karena investasi untuk yujuan jangka pendek. Menengah, dan panjang juga berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Artinya, kalau Anda meletakkan investasi jangka panjang untuk tujuan jangka pendek, sama saja Anda melakukan bunuh diri karena tidak akan tepat, bahkan investasi Anda bakal hilang.

Tetapkan hasil realistis. Punya mimpi boleh saja, namun tetap harus realistis. Maksudnya, kalau usia Anda 35, dan Anda berharap mempunyai uang Rp1 miliar pada usia 50 alias 15 tahun lagi, namun investasi bulanan Anda hanya Rp300 ribu, tentu itu tidak masuk akal. Anda harus cermat berhitung secara realistis.

Investasi sistematis.Berinvestasi sebaiknya tidak dilakukan secara iseng-iseng. Seriuslah dengan investasi Anda, dengan memiliki sebuah sistem. Misalnya, rutin berinvestasi Rp1 juta setiap bulan, dan tentukan pembagiannya hendak ke mana saja.

Mengenal dan tahu perusahaan dan produk yang diinvestasikan. Kalau ada seorang teman datang ke rumah Anda, lalu meminta uang Rp5 juta untuk investasi, akankah Anda serta merta memberikan? Tentu tidak. Anda akan menanyakan apa investasinya, di mana, bagaimana dan sebagainya. Demikian juga bila Anda memutuskan berinvestasi di sektor keuangan. Anda wajib tahu perusahaan dan produknya. Tujuannya terkait strategi investasi. Misal, saham perusahaan consumer goods pasti akan meningkat menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, sebaliknya, saham korporasi akan turun menjelang pemilu.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar