hit counter


Minggu, 30 November 2014

Rumus 4C Untuk Bisnis Sukses

Rumus 4C Untuk Bisnis Sukses 

Rumus 4C Untuk Bisnis Sukses
Image by : Stockvault.net
Jika dahulu strategi pemasaran dipengaruhi oleh rumus 4P (Product, Place, Price dan Promotion), kini diambil alih oleh strategi 4C (Community, Co-Creation, Customisation dan Conversation).

Banyak ahli pemasaran percaya bahwa rumus 4P yang dahulu banyak digunakan oleh para pebisnis berjalan sangat ampuh dalam memompa penjualan. Nyatanya, seiring dengan perubahan karakter pasar, rumus tersebut sudah semakin ditinggalkan. Alasannya, konsumen sudah semakin pintar.

Richard Reeves dan John Knell dalam buku mereka, The 80 Minute MBA, menerangkan betapa dahsyat rumus 4C yang mengambil alih rumus 4P dalam bisnis.

Community (komunitas) Tantangan terbesar untuk pemasaran adalah bagaimana agar produk yang Anda jual bukan hanya sukses kepada individu, tetapi juga kepada komunitas yang merupakan kumpulan dari individu tersebut. Jika Anda sukses menjual kepada komunitas, maka dengan sendirinya pelanggan-pelanggan individu akan datang dan mencari produk Anda.

Customisation (Kustomisasi) Coba perhatikan seberapa sering Anda mendatangi kantor bank atau agen tiket pesawat ketimbang melakukan transaksi melalui online. Ya! kemajuan segala bidang karena tingginya ketergantungan orang terhadap internet telah mengubah pola dan karakter mereka dalam menghabiskan uang. Jika Anda berpikir memiliki toko di sebuah pinggir jalan yang ramai saja sudah cukup, maka Anda akan semakin tertinggal. Intinya adalah bisnis juga perlu inovasi.

Co-Creation (penciptaan bersama) Gantibaju.com termasuk salah satu bisnis yang telah sukses mengembangkan strategi ini. Mereka mengajak pelanggan mereka ikut mendesain kaos dan mempromosikannya. Menurut Revees dan Knell, ada kecenderungan konsumen dewasa ini memiliki keinginan menggunakan produk yang mereka rancang sendiri. Bukan apa-apa, mereka rata-rata sudah mencapai tahap titik bosan dengan bentuk dan desain yang ditawarkan oleh produsen. Tentunya Anda ingat betapa ketika Hannamasa, self-service restoran muncul dan langsung digemari oleh pelanggannya.

Conversation (percakapan) Ketika tiga elemen C tersebut dijalankan dengan benar, pertanyaannya adalah “Apakah Anda masih bisa menerapkan percakapan dengan pelanggan seperti dahulu?” Semakin sering orang bertransaksi lewat internet, semakin sering mereka melupakan nomor layanan pelanggan. Mungkin saja mereka lebih memilih lewat media sosial untuk mengeluh ketimbang menelepon. Dibutuhkan suatu seni baru dalam bercakap-cakap. Ingat, pelanggan semakin pintar. Percakapan basa-basi dan komunikasi kaku dengan pelanggan akan semakin ditinggalkan. Anda harus memiliki seni bercakap-cakap yang baru.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar