hit counter


Jumat, 21 November 2014

Hambatan Anggaran: Mencatat Pengeluaran

Hambatan Anggaran: Mencatat Pengeluaran 

Hambatan Anggaran: Mencatat Pengeluaran
Image by : Istimewa
Ketika gaji baru masuk rekening bank, Anda biasanya secara otomatis menyalurkan dana tersebut ke sejumlah pos rutin, baik itu pos tabungan, asuransi, investasi maupun pengeluaran. Namun sudahkah Anda melakukan pencatatan yang benar dan detil tentang ke mana uang Anda pergi? Maksudnya, apakah penyaluran ke pos-pos rutin tersebut dilakukan secara spontan, atau Anda melakukan pencatatan secara saksama? 

Pencatatan pengeluaran, bagi banyak orang kerap hanya terkait dengan soal masalah ingat atau lupa. Ingat atau lupa membayar tagihan listrik, air, kartu kredit, premi asuransi, dan sebagainya. 

Tetapi pencatatan pengeluaran sejatinya jauh lebih penting dari itu. Karena dengan pencatatan yang baik Anda bisa dengan detil tahu kondisi keuangan keluarga saat itu juga, dan memengaruhi berbagai keputusan keuangan yang akan diambil. 

Mengumpulkan struk pembelian, struk ATM, struk kartu kredit atau kartu debit, kuitansi pembayaran, bon dan sebagainya yang berfungsi sebagai penunjuk kegiatan pembayaran atau pembelian, adalah langkah bagus. Tentunya selagi Anda disiplin mencatat seluruh bukti tersebut di akhir hari. 

Memiliki buku catatan kecil yang digunakan untuk mencatat pengeluaran dan penarikan uang dari ATM juga merupakan hal yang baik dilakukan. Prinsipnya, setiap kali Anda mengeluarkan uang atau kartu debit dan kredit dari dompet atau atau uang receh dari kantong Anda, saat itu pula lah buku catatan dan bolpen Anda harus ikut keluar untuk mencatat. 

Tujuan dari pencatatan ini pada awalnya adalah untuk merekam habit atau kebiasaan pengeluaran Anda, serta jumlah pengeluaran. Dari situ Anda bisa melihat betapa boros gaya hidup Anda sehari-hari, dan tergerak untuk melakukan penghematan, baik secara gradual maupun drastis, tergantung kebutuhan keuangan Anda. 

Orang-orang yang tidak pernah mencatat pengeluaran mereka umumnya adalah orang-orang yang sulit mengatur keuangan pribadi mereka dan keluarga. Mereka selalu mengeluh soal penghasilan yang kecil, tetapi sesungguhnya bukan itu masalah mereka. Dan selama tidak ada kesadaran untuk menciptakan sistem pencatatan pengeluaran, berapapun penghasilan yang mereka terima tidak akan terasa cukup.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar