hit counter


Rabu, 19 November 2014

Untung Berkembang Bisnis Sewa Tanaman Hias


Untung Berkembang Bisnis Sewa Tanaman Hias 

Untung Berkembang Bisnis Sewa Tanaman Hias
Image by : Nana Roesdiana
Sebelum terjun ke bisnis sewa tanaman hias, Nana merupakan pegawai di sebuah perusahaan asing di luar negeri. Kegemarannya mengoleksi tanaman hias di rumah telah memunculkan ide untuk berbisnis. 

“Ide untuk menyewakan tanaman hias tercetus setelah saya mengamati belum banyaknya ruangan kantor di Surabaya yang dihiasi dengan tanaman hias alami. Malah, lebih banyak perusahaan yang memilih memajang tanaman hias plastik di ruangan kantor mereka,” katanya. “Setelah saya telusuri, di Surabaya ternyata belum ada yang berbisnis sewa tanaman hias alami.”

Pada 1999 ia mencoba peruntungan dengan mengirimkan proposal penyewaan tanaman hias ke 10 perusahaan. Dalam proposal tersebut ia mencantumkan harga sewa, jenis tanaman, dan literatur mengenai manfaat kesehatan dan keindahan tanaman hias di dalam ruangan. “Dari 10 perusahaan, hanya satu yang merespon.  Order pertama saya adalah lima tanaman hias meja, dua tanaman hias ukuran sedang, dan dan tanaman hias ukuran tinggi. Masing-masing dengan masa sewa tiga bulan,” ujarnya.

Untuk harga sewa tanaman hias meja, mulai dari Rp20 ribu sampai dengan Rp75ribu untuk. Sementara untuk tanaman hias ukuran sedang dan tinggi , harga sewanya mulai dari Rp35 ribu hingga Rp150 ribu. Sementara itu, jangka waktu kontrak penyewaan adalah minimal 3 bulan. “Pelayanan yang saya berikan adalah tanaman hias akan diganti setiap 10 hari sekali, dan perawatan yang  di dalamnya termasuk penyiraman dan kebersihan,” tutur Nana.

Untuk menambah perbendaharaan informasi tentang tanaman hias, Nana rupanya rajin mengikuti tren melalui berkunjung ke nursery, berkumpul dengan komunitas atau menghadiri pameran-pameran. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk menambah isi katalog yang saya tawarkan kepada calon klien.

“Tak hanya menyediakan beragam jenis tanaman hias yang bagus, saya juga berpikir kreatif dalam mengemasnya,” kata Nana. Misalnya, dengan mencari pot-pot yang memiliki bentuk menarik dan enak dipandang.

Dari hanya satu klien, bisnis Nana berkembang menjadi besar. “Saya pun kebanjiran order dari beberapa perusahaan dan bank di Surabaya,” kata Nana. Tingginya pesanan, menurut Nana, juga merupakan imbas dari semakin meningkatnya kesadaran perusahaan mengenai pentingnya menjaga kesehatan ruangan kantor.

“Kini, jumlah klien saya mencapai sekitar 70. Saya pun berhasil menjadi vendor untuk penyediaan dan perawatan tanaman hias di lingkungan kantor Gubernur Jawa Timur. Dari bisnis ini saya bisa meraup keuntungan hingga 30 persen,” katanya.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar