hit counter


Jumat, 21 November 2014

Belajar Keuangan Lewat Permainan

Belajar Keuangan Lewat Permainan 

Belajar Keuangan Lewat Permainan
Image by : Sense for Money
Coba Anda perhatikan kondisi keuangan Anda saat ini. Bagaimana keadaanya? Baik? Berlebih? Pas-pasan? Atau malah selalu berkekurangan. 

Banyak orang – terutama yang pas-pasan dan berkekurangan – akan segera menyalahkan soal kecilnya pendapatan yang mereka peroleh. Tetapi sungguhkah demikian? Jawabannya memang agak sumir: bisa iya, tetapi bisa juga tidak. Karena jawaban yang sesungguhnya adalah soal manajemen keuangan. Ini terkait dengan pengetahuan Anda tentang keuangan itu sendiri atau yang biasa disebut financial literacy alias melek keuangan. 

Sialnya, banyak di antara masyarakat Indonesia yang memiliki pengetahuan keuangan rendah. Semakin diperparah, kebanyakan pengetahuan keuangan yang dimiliki tersebut ternyata salah kaprah, atau sudah tidak up to date dengan kondisi sekarang. 

Bisa jadi hal tersebut bukan karena Anda malas mencari tahu soal keuangan. Dengan teknologi internet, seabreg informasi dapat Anda baca secara gratis. Masalahnya, seberapa jauh Anda bisa memahami konsep-konsep keuangan, dan seberapa berani Anda mau mencoba atau memulai saran keuangan. Karena begitu Anda mencoba saran keuangan, yang dipertaruhkan adalah uang Anda secara riil. Lalu bagaimana?

Di situlah terletak pentingnya apa yang disebut the power of simulation atau kekuatan simulasi, menggunakan permainan yang dirancang sedemikian rupa sehingga cocok dengan kondisi riil perekonomian. Permainan tersebut disebut Program Pendidikan Keuangan Praxis yang dikembangkan oleh perusahaan asal Singapura, Sense for Money.

Simulasi permainan yang dikembangkan oleh Sense for Money, sangat menarik. Kalau Anda sering bermain monopoli semasa kanak-kanak, maka permainan Program Pendidikan Keuangan Praxis ini memiliki kemiripan: di awal permainan Anda diberikan sejumlah uang Praxis serta status sebagai karyawan. Lalu dengan menggunakan dua buah dadu Anda akan diajak berpetualang. Misalnya, setiap melewati garis start Anda menerima gaji, atau Anda bisa sakit – yang membutuhkan biaya, tawaran investasi reksadana atau saham atau unitlink yang merupakan gabungan investasi dan proteksi.

Lalu akan dibuat kondisi-kondisi tertentu yang terkait dengan ekonomi makro. Seperti diketahui bersama, kondisi keuangan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Akibatnya, saham yang Anda beli nilainya bisa anjlok saat ekonomi sedang resesi. Belum lagi kemungkinan Anda akan mengalami PHK, yang persentase kemungkinanya jauh lebih besar saat resesi ketimbang saat ekonomi sedang booming. Harga prpoperti juga anjlok saat resesi, sebuah kesempatan bila Anda memiliki uanguntuk membelinya.

Namun saat ekonomi sedang booming, maka harga saham dan reksadana Anda akan naik berlipat-lipat. Demikian pula harga properti yang tadi Anda beli dengan harga murah, kini harganya melambung tinggi. Pertanyaannya, apakah Anda akan menahan memilikinya, atau memutuskan untuk melepas atau menjual? Belum lagi kalau ada opsi split option saham, yang membuat jumlah saham Anda meningkat. Keseruan itu dapat dinikmati tanpa Anda kehilangan uang sepeser pun.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar