hit counter


Jumat, 21 November 2014

Manajemen Keuangan Liburan Terjepit

Manajemen Keuangan Liburan Terjepit 

Manajemen Keuangan Liburan Terjepit
Image by : Istimewa
Tahun 2014 ini terbilang sangat fantastis bila Anda lihat dari jumlah hari libur dan “hari kejepit”. Januari saja memiliki satu hari kejepit dan hari libur di akhir pekan. Maret memiliki satu hari libur yang memperpanjang akhir pekan Anda, begitu pula April.

Rekor hari kejepit ada di Mei dengan empat hari kejepit, terutama pada minggu terakhir yang membuat jadwal masuk kantor Anda terasa “seru” karena setelah berakhir pekan pada 24-25 Mei, Anda beroleh libur pada 27 dan 29 Mei, menyisakan tiga hari kerja di sela-selanya yang sangat menggoda untuk “diolah”.

Selanjutnya adalah libur Hari Raya Idul Fitri yang jatuh bertepatan pada hari Senin dan Selasa, dan Hari Natal yang bakal memperpanjang akhir pekan Anda.

Senang? Bisa jadi. Namun bila Anda tidak cermat mengatur keuangan, justru Anda yang bisa terjepit. Pasalnya, liburan-liburan baik yang memperpanjang akhir pekan maupun yang membuat hari kejepit, semuanya membuat Anda harus mengeluarkan uang. Apalagi kalau Anda sudah memiliki putra putri yang beranjak remaja, pasti bebannya menjadi semakin berat.

Metode mengatur keuangan agar tidak jebol saat banyak libur sesungguhnya sangat simpel: pengendalian diri, kemampuan untuk melakukan antisipasi, dan berpikir out of the box.

Pengendalian diri. Siapa, sih, yang tidak ingin berlibur? Menikmati sejuknya hawa pegunungan, atau bersantai dibawah siraman sinar matahari di pantai. Tetapi, kalau Anda tidak pintar-pintar mengendalikan diri, termasuk mengendalikan keinginan berlibur keluarga, maka Anda bakal kesulitan mempertahankan arus kas positif. Apalagi kalau Anda memutuskan untuk berlibur menggunakan kartu kredit secara impulsif. Karena kelak, saat liburan telah usai, tiba giliran untuk melunasi utang-utang kartu kredit yang bunganya sama sekali tidak kecil. 

Namun ada catatan kecil yang membuat Anda masih boleh menggunakan kartu kredit untuk berlibur: Bila Anda benar-benar memiliki anggaran berlibur, dan menggunakan kartu kredit hanya untuk memperkecil risiko membawa uang tunai. Lunasi segera setelah usai liburan, terutama bila belum masuk tanggal pencetakan tagihan di bulan berjalan, agar Anda tidak dikenakan bunga.

Melakukan antisipasi. Bagi kalender menjadi dua semester atau empat caturwulan, tergantung kebutuhan, lalu alokasikan sejumlah dana hanya pada liburan yang benar-benar panjang. Buatlah liburan panjang itu menjadi liburan yang bermakna bagi Anda dan keluarga, namun dengan tetap memantau bujet selama liburan. 

Abaikan liburan-liburan pemanjang akhir pekan atau hari kejepit yang menurut Anda tidak cukup layak untuk menghamburkan uang. Ambil patokan-patokan simpel seperti waktu yang dipilih dekat dengan hari ulang tahun perkawinan, atau ulang tahun anak Anda, menemui orang tua di kampung halaman, dan sebagainya. 

Yang harus diingat adalah, bakal banyak orang yang akan memanfaatkan waktu liburan pemanjang akhir pekan maupun hari kejepit. Jadi tarif penginapan dan transportasi umumnya bakal naik dan sulit didapat. 

Berpikir out of the box dengan berlibur bukan saat banyak liburan. Alternatif lain adalah justru mengambil langkah kebalikan dari yang banyak diambil orang. Yaitu ambil cuti yang tidak dekat dengan hari-hari libur pada kalender. Misalnya saja di Agustus  sampai November. Saat-saat itulah Anda bisa mereguk keuntungan dari berlibur karena tarif penginapan sedang murah-murahnya, jalanan tidak seberapa padat, dan tiket untuk transportasi masih mudah didapatkan.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar