hit counter


Jumat, 28 November 2014

Dari Koleksi Menembus Investasi

Dari Koleksi Menembus Investasi 

Memilik hobi mengoleksi sesuatu memang menyenangkan. Proses perburuan –  termasuk di dalamnya ilmu merayu pemilik barang, sampai berjibaku mendapatkan dana untuk dapat memiliki barang tertentu – adalah hal yang sangat seru. 

Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting, yang juga seorang kolektor jam tangan, suatu saat mendapati satu istilah menarik ketika bercakap-cakap dengan seorang teman kolektor lain. Istilah tersebut adalah “kolek-dol”, suatu kata yang merupakan campuran antara dua bahasa, yaitu koleksi (Bahasa Indonesia) dan dol – berasal dari kata dodol – yang berari “jual” dalam Bahasa Jawa). 

“Kalau kita artikan secara bebas, kolek-dol artinya adalah koleksi yang dijual,” ujar Eko. “Namun kita tidak sedang membiacarakan bahasa di sini, melainkan ingin membahas tentang koleksi sebagai barang investasi.”

Menurut Eko, sangat sulit untuk dipungkiri bahwa saat ini sangat banyak alat investasi, dan salah satunya adalah barang koleksi. Dalam setiap kegiatan seminar tentang investasi yang Eko bawakan, barang koleksi menjadi salah satu sarana yang selalu dia bahas. Namun demikian, Eko tetap memberikan rambu-rambu barang koleksi macam apa yang bisa diinvestasikan. 

“Selalu saya berikan pesan singkat, yaitu ‘semua barang bisa menjadi barang koleksi, tetapi nggak semua koleksi bisa menjadi investasi’,” tegas Eko. “Jadi harus diperhatikan, investasi barang koleksi bukan hal yang mudah, kalau kita nggak menguasai. Maksudnya, bisa jadi niatnya untuk dijadikan investasi, eh, malah berakhir hanya sebagai tumpukan barang bekas atau bahkan sampah.”

Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar