hit counter


Kamis, 20 November 2014

Kendala Investasi dan Solusinya

 Kendala Investasi dan Solusinya 

Kendala Investasi dan Solusinya

Sebelum krisis ekonomi global 1998, investasi belum terlalubooming. Salah satu alasannya karena instrumen tabungan dan deposito masih memberikan suku bunga yang menarik, melebihi tingkat inflasi. Jadi, investasi perorangan dari sektor keuangan tidak terlalu berkembang.

Cerita berbeda setelahnya, karena suku bunga tabungan dan deposito turun drastis, dan akhirnya disalip oleh angka inflasi. Membuat banyak orang yang mengandalkan deposito dan tabungan untuk menyimpan dan membiakkan uangnya, terhenyak lantaran nilai uang mereka terus turun dimakan inflasi.

Walau investasi sangat penting dalam mempertahankan nilai uang dari investasi, kenyataannya masih banyak orang yang enggan untuk memulainya. Buktinya, Indonesia masih mempunyai sedikit investor perorangan di sektor keuangan. Investor reksadana, misalnya, hanya sekitar tiga persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa. 

Jadi, apa saja kendala-kendala berinvestasi? Simak informasi dari Schroder Indonesia berikut ini, dan solusinya.

Dana investasi terbatas. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa untuk investasi membutuhkanuang yang banyak, sementara penghasilan yang diperoleh setiap bulan sangat terbatas. Kenyataannya, kebutuhan dana untuk investasi tidak seperti yang dipikirkan banyak orang. Range uangyang harus dikeluarkan untuk berinvestasi reksadana, misalnya, bahkan bisa mulai dari Rp100 ribu-Rp300 ribu, alias sebanyak uang yang Anda habiskan untuk satu akhir pekan. Jadi siapa bilang berinvestasi harus keluar uang banyak.

Pengetahuan terbatas. Tidak sedikit orang yang enggan berinvestasi karena merasa tidak punya pengetahuan soal investasi itu sendiri. Padahal, di era keterbukaan informasi seperti saat ini, Anda dapat dengan mudah terekspos informasi tentang investasi. Kalau Anda benar-benar serius menyelamatkan nilai uang Anda, maka Anda harus mau belajar soal investasi, baik dari internet – Google, situs, forum dan sebagainya, maupun mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh para perencana keuangan. 

Administrasi merepotkan. Dahulu, berinvestasi memang terkesan rumit. Namun, saat ini sudah tidak lagi. Misalnya, untuk investasi reksadana Anda cukup membuka rekening di bank-bank yang menyediakan jasa pembelian produk reksadana. Setelah itu, tinggal bilang ke petugas customer servicebahwa Anda ingin membeli produk reksadana, dan voila, anda sudah berinvestasi. Nggak repot, kan.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar