hit counter


Jumat, 28 November 2014

Mengenal Investasi Saham dengan Lifestyle Analysis

Mengenal Investasi Saham dengan Lifestyle Analysis 

Apa, sih, hal yang paling ditakutkan banyak orang bila berkaitan dengan investasi? Jawabannya terbanyak adalah merugi karena salah pilih investasi. 

Merugi memang merupakan salah satu risiko dari kegiatan bernama investasi. Namun, sesungguhnya yang namanya risiko bisa diukur atau diperkirakan.

Ryan Filbert Wijaya, S.sn, ME., penasihat, praktisi dan inspirator investasi, dan partner Ngaturduit.com mencoba membantu para investor yang masih awam dengan investasi, terutama investasi saham, dengan metode yang ia beri nama lifestyle analysis.

“Coba bayangkan bila ada seorang teman yang mau meminjam uang kepada Anda. Kira-kira pertanyaan yang muncul di kepala Anda ada dua, yaitu, ‘untuk apa uangnya?’ dan ‘kapan mau dikembalikan uangnya?’ Betulkan?” kata Ryan, penulis buku berjudul Investasi Saham ala Swing Trader Dunia dan Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana. “Nah dalam berinvestasi saham sebenarnya tidak jauh berbeda. Anda mau meminjamkan uang pasti dengan keyakinan uang Anda bisa kembali. Dalam membeli saham Anda sama dengan membeli perusahaannya.”

Ryan menjelaskan bahwa hanya dengan membeli 1 lot saham Bank Central Asia atau BCA maka Anda menjadi pemilik perusahaan, meski hanya sekian persen dari perusahaan tersebut anda miliki. Artinya membeli saham dengan latar belakang sebuah perusahaan yang jelas dan dikenal akan jauh punya potensi menguntungkan. Karena tentu saja perusahaan yang untung yang akan membagikan keuntungannya. Dalam saham disebut dengan dividen.
 
“Jadi sebuah langkah paling mudah dalam memilih saham yang menguntungkan adalah dengan pergi dan berinteraksi pada kehidupan kita sehari-hari,” jelas Ryan. “Misalnya, kendaraan yang banyak di jalan bermerek apa? Apa yang pasti digunakan sehari-hari, kebutuhan akan kesehatan, makanan yang sering dikonsumsi, sering berbelanja dimana, dan masih banyak lagi.”
 
Menurut Ryan, begitu mendapat merek produknya, Anda sebaiknya langsung mencari tahu apa nama perusahaannya, dan apakah perusahaan tersebut menjual sahamnya di bursa. 
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar