hit counter


Kamis, 27 November 2014

Kaum Ibu, Ayo Berinvestasi

Kaum Ibu, Ayo Berinvestasi 

Kaum Ibu, Ayo Berinvestasi
Image by : Fotosearch
Kalangan ibu di Indonesia ternyata dipercaya suami mereka untuk mengelola serta mengambil keputusan tentang keuangan keluarga. Sayangnya, kaum ibu yang melek keuangan masih sedikit, membuat pengelolaan keuangan keluarga tidak berjalan dengan efektif.

Misalnya saja kebiasaan mengikuti arisan. Kebiasaan ini kerap dianggap oleh kalangan ibu sebagai tabungan, tanpa memahami apa sebetulnya konsep dari menabung. Lalu juga anggapan bahwa investasi membutuhkan uang yang besar, sehingga mereka tak kunjung berinvestasi. Akibatnya uang keluarga akan mubazir karena pemanfaatan yang tidak tepat.

Itu sebabnya lembaga keuangan Schroders menyempatkan berbagi Tips Berinvestasi Untuk Keluarga di Tahun Politik 2014, beberapa waktu lalu.

Kenyataannya investasi, terutama investasi keuangan di zaman sekarang tidak harus dilakukan dalam jumlah besar. “Buat kaum ibu, coba berinvestasi mulai sekarang,” ujar Irwanti, manajer portofolio ekuitas Schroders Indonesia. “Mulai pelan-pelan, dan tidak harus mahal untuk memulai berinvestasi.”

Irwanti memberi gambaran cara untuk memulai berinvestasi yang bisa dilakukan kaum ibu sekarang juga, yaitu terdiri dari membiasakan menyisihkan pendapatan setiap bulan, lalu mulai menentukan jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko pribadi.

“Sisihkan tiap bulan, dan cemplungkan ke jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda dan jangan lupa, tujuan investasi Anda,” kata Irwanti. “Profil risiko sendiri kan beragam, ada yang agresif, moderat dan konservatif.”

Apa yang dikatakan Irwanti memang benar adanya. Karena, untuk berinvestasi di reksadana, misalnya, dapat dimulai dengan uang sebesar Rp100 ribu saja. “Upayakan menyisihkan 20 persen dari penghasilan untuk rutin diinvestasikan,” tegas Irwanti, yang tak lupa menghimbau agar kaum ibu tidak menempatkan seluruh dana pada satu jenis investasi, melainkan menyebarnya agar risikonya juga tersebar.

Lalu, mengapa harus berinvestasi? Bagaimana dengan tabungan? Irwanti menjelaskan bahwa tabungan dan deposito yang ada saat ini ternyata tidak akan mencukupi kebutuhan di masa depan, karena tergerus inflasi. “Investasi adalah cara yang paling tepat agar tujuan-tujuan keuangan tersebut tercapai, karena hanya lewat investasi Anda bisa mengalahkan inflasi,” papar Irwanti. “Walau memang harus diingat bahwa investasi tetap punya risiko.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar