hit counter


Selasa, 09 Desember 2014

Teknik Kejahatan Kartu Kredit

Teknik Kejahatan Kartu Kredit 

Teknik Kejahatan Kartu Kredit
Image by : Fotosearch
Setiap tahun, sindikat kejahatan kartu kredit menguras puluhan miliar rupiah.

Bahkan beberapa tahun lalu mereka berhasil mencuri dua juta data pemilik kartu kredit, meski akhirnya berhasil digulung aparat. Aksi sindikat penjahat kartu kredit tak pernah mereda.

Metode pencurian data kartu kredit yang paling umum adalah skimming. Pelaku menempatkan alat kecil untuk merekam data di mesin Electronic Data Capture (EDC) yang terdapat di  kasir  toko. Alat perekam ini akan menyalin data dari kartu kredit yang digesekkan di mesin EDC secara otomatis.

Sebelum skimming populer, oknum kasir menggesekkan kartu kredit di mesin lain yang disembunyikan di  bawah meja kasir. Karena itu, Anda sangat disarankan memperhatikan proses penggesekan kartu kredit di mesin EDC. Pastikan bahwa kasir hanya menggesekkan kartu EDC yang terlihat, dan kartu kembali ke tangan Anda.

Teknik wire tapping adalah metode yang marak digunakan di Malaysia pada 2006, dan sempat terjadi di Indonesia. Pelaku memasang alat penyadap dan perekam data di salah satu titik pada jaringan komunikasi  transaksi, seperti telepon, PABX (Private Automatic Branch Exchange) atau LAN (Local Area Network), yang terhubung dengan jaringan EDC.

Saat konsumen bertransaksi di mesin EDC  yang sudah disadap, maka seluruh informasi  dapat disalin. Selanjutnya, mereka akan membuat kartu tiruan berisi data yang sudah disalin tadi dan melakukan transaksi. Teknik wire tapping sebenarnya sulit dilakukan tanpa keterlibatan orang dalam bank. Sebab ada teknik enkripsi yang dapat melindungi data agar tidak mudah dibaca orang lain.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar