hit counter


Senin, 22 Desember 2014

Apotek Berjalan Omkar

Apotek Berjalan Omkar 

Tugas mulia yang diemban sendiri oleh warga lanjut usia ini adalah mengumpulkan obat bagi yang membutuhkan.
Waktu menunjukkan pukul delapan, Sabtu pagi. Pria lanjut usia dengan rambut pendek yang memutih itu menunggu saya di luar stasiun metro INA di New Delhi, India. Ia tampak berbeda dari orang-orang lain yang ada di sana. Ia mengenakan kurta (baju kurung orang India) berwarna kunyit yang bertuliskan ”Mobile Medicine Bank” dan beberapa keterangan lain, termasuk nomor ponselnya, yang dicetak dengan huruf putih dan besar.

Apa itu? Anda pasti akan bertanya-tanya, jika belum tahu apa yang dilakukan oleh Omkar Nath yang berusia 75 itu.

Hari itu, ia memilih East Kidwai Nagar, wilayah pemerintahan kelas menengah yang terletak di seberang stasiun metro tersebut, untuk mengumpulkan sebanyak mungkin obat-obatan yang tak terpakai. ”Tolong donasikan obat yang tidak Anda perlukan!” ia berteriak dalam bahasa Hindi, sambil melihat ke atas satu gedung apartemen. Sesaat kemudian, seorang wanita memberikan tanda dari jendela lantai satu, dan turun dengan sekantong obat-obatan. ”Maaf merepotkan Anda,” Omkar berkata, sambil menundukkan kepala ketika menerima obat-obatan, ”Aapka bahut bahut dhanyavaad!”
   
Meskipun terburu-buru untuk memulai aktivitasnya, Uma Pande, pendonor itu ingat pertemuan pertamanya dengan Omkar Nath. ”Ia datang ke wilayah ini pada 2009, dan saya mencatat nomor teleponnya,” kata Pande yang kemudian mengumpulkan obat-obatan ekstra yang ia miliki di rumah dan menelepon Omkah. Selanjutnya, Uma juga memberikan pria tua itu alat bantu jalan, penyanggah lutut dan seluruh obat-obatan yang tersisa dari ibunya yang sudah wafat. ”Melihat pekerjaan mulia yang dikerjakan oleh Omkarji,” kata Uma, ”saya coba membantu juga.”
   
Kebanyakan orang seusia Omkar umumnya membutuhkan obat-obatan untuk diri mereka sendiri. Tetapi ia masih sehat, dan untungnya tidak membutuhkan obat yang ia kumpulkan. Selama empat tahun terakhir, ia menjadi seperti Robin Hood, berkeliling Delhi untuk mengambil obat-obatan – barang yang bermanfaat, tetapi bisa saja terbuang atau dibuang percuma – dan memberikannya sesuai kebutuhan kepada orang-orang yang tidak mampu membelinya.
   
Omkar Nath, yang hidup di sebuah daerah kumuh di Manglapuri, tidak jauh dari bandara Palam, mengawali misinya setelah menyaksikan nasib mengenaskan seorang pekerja yang terluka akibat kecelakaan konstruksi Metro Delhi pada Oktober 2008. Sebagai seorang kakek dan teknisi bank darah yang sudah lama pensiun, ia merasa prihatin melihat beberapa pekerja tersebut ditolak oleh dokter pemerintah karena rumah sakit mereka tidak memiliki obat.

”Para pekerja yang sering berkeliling itu, tinggal di tempat tinggal sementara di lokasi konstruksi,” kata Omkar Nath, yang langsung bergegas ke rumah sakit untuk menolong setelah bencana terjadi. ”Siapa lagi yang akan memberikan mereka obat, jika rumah sakit pemerintah tidak mampu melakukannya? Saya memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.”
   

Awalnya banyak orang curiga. Mereka menyebutnya penipu, sementara yang lain memandangnya seperti pengemis – sebagian orang masih berpikir demikian sampai saat ini. ”Saya merasa tidak enak ketika orang mengatakan hal-hal yang menyakitkan,” katanya, ”tetapi itu bukan berarti saya boleh menyerah. Saya melakukannya untuk kepuasan pribadi. Bahkan istri saya sempat malu karena saya meminta-minta, tetapi setelah beberapa koran memuji pekerjaan saya, ia berubah pikiran.”
   
Malah media lokal memberikan ia julukan baru – Medicine Baba! Seorang simpatisan bahkan membuat halaman Facebook atas nama itu.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar