hit counter


Selasa, 09 Desember 2014

Mulailah Prinsip ‘Besar Tiang dari Pasak’

Mulailah Prinsip ‘Besar Tiang dari Pasak’ 



Coba Anda perhatikan koran, majalah, teve, dan berbagai media publik lainnya, saat ini banyak sekali diiklankan berbagai tawaran yang mengharuskan Anda mengeluarkan uang.

Entah itu tawaran untuk membeli gadget canggih, mobil baru, rumah, atau tawaran untuk ikut dalam midnight sale atau opening sale – yang belakangan ini marak terjadi di kota-kota besar di Indonesia berkat kehadiran departemen store baru asal luar negeri, atau tawaran tiket murah untuk travelling ke berbagai tempat di dalam maupun di luar negeri. Intinya, semua tawaran itu menggoda untuk menarik uang yang Anda miliki.

Akibatnya, seringkali Anda, atau orang-orang di sekitar Anda terjebak dalam gaya hidup yang sesungguhnya mereka tidak mampu biayai, sehingga akhirnya berkubang dalam utang, baik utang dari kartu kredit – dengan suku bunga yang sangat besar, atau kredit tanpa agunan. Besar pasak dari tiang. Itulah yang semakin hari semakin menjadi momok bagi banyak orang.

Padahal prinsip membelanjakan lebih sedikit dari yang Anda peroleh, adalah hal yang sudah sejak lama diajarkan oleh orang tua. Bahwa mempersiapkan diri sejak sekarang untuk masa depan, misalnya lewat kegiatan gemar menabung, adalah hal yang sangat penting dilakukan.

Lalu, bagaimana agar bisa memiliki prinsip lebih besar tiang dari pasak? Ini tipnya:

Kenali nilai Anda.
Cari tahu terlebih dahulu, apakah apa yang Anda kerjakan sekarang telah memberikan jumlah penghasilan yang tepat. Kenali dan evaluasi diri Anda berdasarkan keahlian, produktivitas, pekerjaan, serta kontribusi pada perusahaan. Lalu, cari tahu kondisi di luar perusahaan sekarang untuk membandingkan, dan berusahalah mencapai standar penghasilan apabila ternyata penghasilan Anda di bawah rata-rata atau standar. Entah dengan tetap di perusahaan lama, atau pindah ke perusahaan baru.

Buat bujet. Berapapun penghasilan Anda, camkan prinsip bahwa pengeluaran harus lebih kecil dari penghasilan. Buatlah target selisih nilai antara pengeluaran dan penghasilan dalam persentase, misalnya, 10 persen, 20 persen, atau bahkan 30 persen, sehingga Anda masih punya “uang sisa”. Lakukan ini di awal Anda menerima penghasilan, sebab kalau di akhir, di jamin tak ada yang tersisa. Ingat, lebih mudah mengurangi biaya hidup sedikit demi sedikit, ketimbang harus mencari penghasilan tambahan. Hasilnya adalah tabungan yang diperoleh dengan dari pengorbanan-pengorbanan kecil.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar