hit counter


Sabtu, 27 Desember 2014

Siapa Butuh Asuransi Jiwa?

Siapa Butuh Asuransi Jiwa? 

Siapa Butuh Asuransi Jiwa?
Image by : Istimewa
Kalau Anda ditanya, apa itu asuransi? Mungkin Anda dapat dengan cepat menjawab asuransi sebagai perlindungan atau proteksi.
Tetapi sejauh mana pemahaman Anda soal asuransi? Survei internal yang dilakukan oleh AFC Financial Check-Up terhadap klien-kliennya menyatakan 9 dari 10 orang salah membeli asuransi.

“Asuransi adalah proteksi, bukan investasi atau menabung. Asuransi jiwa, ya asuransi yang memproteksi jiwa,” tegas Aidil Akbar, perencana keuangan independen sekaligus founder AFC Financial Check-Up, dalam acara Bedah Asuransi NgaturDuit.com, Rabu, 23/5.

Aidil menjabarkan bahwa ada dua syarat yang membuat seseorang perlu diasuransikan. Syarat pertama, yaitu apabila seseorang memiliki nilai ekonomis.

“Nyawa memang nggak ada harganya, tetapi kita semua, terutama yang bekerja, pasti punya nilai ekonomis,” jelas Aidil. “Nilai ekonomis seseorang tersebutlah yang diproteksi.”

Menurut Aidil, cara menghitung nilai ekonomis dilihat dari penghasilan atau pengeluaran, lalu berapa lama seseorang membutuhkan proteksi. “Nggak perlu harus diproteksi seumur hidup, kan,” ungkap Aidil. "Karena, misalnya pada usia 80, seseorang sudah nggak punya nilai ekonomis karena sudah tidak bekerja, dan anak-anaknya sudah mapan jadi tidak perlu disupport.”

Syarat kedua adalah harus ada yang bergantung hidup kepada orang tersebut. “Kalau dia hidup sebatang kara, buat apa ikut asuransi jiwa,” papar Aidil. “Bahkan orang single juga sebetulnya nggak perlu asuransi jiwa.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar