hit counter


Sabtu, 06 Desember 2014

Membangun Mental Hemat

Membangun Mental Hemat 

Membangun Mental Hemat
Image by : Istimewa
Disadari atau tidak, kekuatan pikiran menentukan setiap gerak dan langkah Anda. Termasuk juga dalam hal mengelola uang Anda, yang akan menentukan apakah Anda termasuk pemboros atau penghemat.

Pikirkan masak-masak. Penulis buku Psych Yourself Rich, Farnoosh Torabi, menjelaskan beberapa pendekatan mentalitas. Misalnya, keadaan tertekan atau terburu-buru, yang cenderung membuat Anda menjadi pemboros dan gegabah dalam berbelanja. Iklan teve jenis infomercial – lengkap dengan demo produk, testimoni, harga yang seolah-olah murah, serta durasi iklan yang lama, namun bergerak dengan sangat cepat – didesain untuk memanfaatkan kelemahan otak Anda.

Menimbun barang, walau tak perlu. Apakah anggaran Anda dapat memenuhi itu semua? Yang disebut status quo adalah Anda terus membayar apa yang harus Anda bayar, seperti teve berlangganan, kartu kredit – kecuali Anda punya alasan kuat untuk mengubahnya.

Berhemat itu relatif.
Ahli ekonomi bidang perilaku konsumen, Dan Ariely, mengatakan bahwa kita adalah pembanding yang buruk. Maksudnya, kita rela membayar lima juta rupiah untuk mengganti sarung jok standar menjadi kulit di mobil seharga Rp250 juta, tetapi memerlukan waktu lama untuk mengganti sofa di rumah yang menghabiskan jumlah uang sama, padahal sofa itu diduduki setiap malam.

Otomatisasi segalanya.
Ramit Sethi, pengelola situs I Will Teach You to Be Rich, menyarankan agar Anda mengubah semua pembayaran tagihan menjadi otomatis. Tujuannya, untuk menghindari denda keterlambatan. Tak hanya pembayaran tagihan, namun juga untuk tabungan dan dana pensiun.

Buat diri Anda bahagia di luar kantor. “Identifikasi satu hal yang Anda ingin sekali lakukan,” saran Sethi. “Entah itu membaca buku atau ke gym, barang satu jam dalam sehari.” Masukkan dalam kalender jadwal Anda, sampai hal itu menjadi rutinitas.

Lakukan sedikit demi sedikit. Bila Anda dipusingkan dengan pilihan, yang termudah adalah tidak melakukan apa pun. “Ketimbang mencoba menghemat di semua bidang, coba fokus berhemat di dua hal yang paling besar pengeluarannya,” ujar Sethi. “Misalnya, makan di luar rumah dan ke kafe.” Tegaskan kepada diri sendiri bahwa dalam enam bulan ke depan, anggaran untuk aktivitas itu berkurang 25-30 persen.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar