hit counter


Jumat, 05 Desember 2014

Remaja dan Uang

Remaja dan Uang 

Remaja dan Uang
Image by : Istimewa
Bagi orang dewasa, mengelola uang adalah hal yang sulit. Maka tidak mengherankan bila kesulitan yang sama juga dialami oleh kalangan remaja.
Namun, sebelum hal itu menjadi persoalan besar, ajaklah anak remaja Anda untuk berbicara soal keuangan dan pengelolaannya.

Kapan waktunya? Peringatan: Membicarakan soal uang dengan anak remaja sangat tidak nyaman. Waktu yang dirasa paling tepat adalah saat anak mulai masuk bangku sekolah menengah atas. Itu sebabnya, Anda sebagai orang tua harus benar-benar siap dan jujur.

Salah satunya dengan membicarakan soal pengelolaan uang dari sudut pandang mata pelajaran yang mereka pelajari, misalnya matematika, ekonomi, biaya produksi, supply dan demand, nilai mata uang dan sebagainya. Itu supaya pengelolaan keuangan tidak hanya ada di tataran wacana bagi para remaja.

Jangan lupa untuk menyinggung soal kebutuhan Vs. keinginan karena bagi kalangan remaja, hal itu menjadi isu yang sangat besar. Hal tersebut tidak terlepas dari karakteristik remaja yang cenderung spontan atau impulsif, termasuk soal berbelanja.

Anda juga dapat meminta mereka berbelanja, sambil mengajarkan konsep smart shopping, yaitu dengan cara memberikan daftar belanja dan uang yang pas. Tugas mereka adalah membeli apa yang ada di daftar belanja dengan dana yang telah ditetapkan. Anak remaja Anda nantinya harus mengambil keputusan soal jumlah barang yang harus dibeli, keputusan antara membeli barang bermerek Vs. barang generik, produk paket atau non-paket dan sebagainya. Sisa uang yang mereka peroleh dari pembelanjaan adalah hadiah yang bisa mereka tabung.

Setelah belajar berbelanja cerdas, remaja harus pula diajarkan menabung. Tak dapat dipungkiri bahwa tantangan terbesar para remaja adalah menabung. Itu sebabnya Anda harus mengajarkan setidaknya ada tiga tempat tujuan uang anak remaja: uang saku, tabungan jangka pendek, tabungan jangka panjang. Ajak mereka berdiskusi tentang kegunaan masing-masing tempat, supaya mereka paham benar dan bersedia berkomitmen.

Terakhir adalah Anda harus membantu mereka mendapatkan uang. Bukan lewat pemberian begitu saja, namun pendapatan yang meeka peroleh lewat suatu usaha alias bekerja. Misalnya, anak remaja Anda memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, coba carikan pekerjaan menerjemahkan artikel atau mencoba menjadi copy writer. Tentunya Anda juga memberi batasan, agar mereka tidak mengabaikan pendidikan yang lebih utama.
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar