Tip Untung Puluhan Juta Dari Pembasmi Tikus
Hafizullah mampu meraih omset lebih dari Rp50 juta per bulan dari bisnis jasa pengendalian hama. Memanfaatkan momen kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Ide bisnis jasa pengendalian hama ini muncul di tahun 2010 ketika Hafiz banyak berbincang dengan orang divisi pemasaran dari perusahaan besar jasa pengendalian hama. Dari obrolan tersebut ia menangkap peluang bisnis dengan semakin tingginya angka kesadaran masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas dalam menjaga kesehatan lingkungannya.
Hafiz lalu mendirikan PestCO (www.jasapestcontrol.com) yang berpusat di Depok, Jawa Barat. Modal awal untuk bisnis ini adalah sekitar Rp25juta hingga Rp30juta. Modal itu digunakan untuk membeli peralatan.
Target pemasaran ia ketika itu adalah rumah-rumah tempat tinggal dan rumah makan. Namun ternyata banyak gedung-gedung perusahaan yang juga memiliki masalah dengan hama. Dari klien pula Hafiz mengetahui bahwa ada aturan mengenai syarat bebas hama untuk mendirikan beberapa jenis usaha tertentu. Seperti perusahaan produsen makanan dan obat. Jadi calon konsumen untuk bisnis ini cukup luas.
Mengendalikan hama bukan pekerjaan mudah karena dibutuhkan keahlian khusus. “Karena itu saya mengirimkan beberapa karyawan saya untuk mengikuti pelatihan pengendalian hama agar mendapatkan sertifikat dan legalitas dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) dan Dinas Kesehatan, Jawa Barat,” tutur Hafiz. Ada dua sertifikat standar yang harus dimiliki perusahaan jasa pengendalian hama. Yaitu sertifikat teknisi dan supervisor.
Ada beberapa jenis jasa dan layanan yang ditawarkan PestCo kepada klien. Yaitu, jasa fogging, pembasmi rayap, tikus, kutu, semut dan kecoa. Semua memiliki harga yang berbeda dan tentunya lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan sejenis yang lebih besar. Harga jasa kami mulai dari Rp15 ribu per meter persegi.
“Pelayanan yang diberikan untuk konsumen rumah tinggal biasanya berupa layanan insidentil; mereka meminta dan kami datang,” jelas Hafiz. Sementara untuk konsumen dari kalangan usaha biasanya ditawarkan paket kontrak minimal 3 bulan. “Selama dalam masa kontrak, kami memberikan layananan penanganan, pencegahan, dan perawatan. Untuk kontrak jangka panjang, biasanya kami akan menempatkan satu perwakilan di lokasi konsumen untuk melakukan pelayanan sehari-hari.”
Sebagai nilai tambah, PestCo juga selalu memberikan edukasi kepada konsumen mengenai pengendalian hama. “Dengan harapan ketika tak lagi menggunakan jasa kami mereka bisa mengendalikannya sendiri,” kata Hafiz.
Dalam pemilihan obat pembasmi Hafiz mengaku harus hati-hati. Karena penggunaan obat pembasmi yang salah bisa mengakibatkan kerugian konsumen. Seperti kerusakaan akibat efek penggunaan obat. Karena itu bergabung dengan komunitas perusahaan pembasmi hama sangat penting agar tidak ketinggalan mengenai informasi tersebut.
“Sampai dengan saat ini, saya telah memiliki lebih dari 30 klien, termasuk beberapa gedung perkantoran, sekolah, rumah makan, dan rumah sakit di Depok dan Jakarta,” jelas Hafiz. Omset minimal yang dapatkan mencapai lebih dari Rp50juta per bulan khusus dari layanan insidentil. “Untuk satu nilai kontrak selama satu tahun, saya bisa mendapatkan biaya kontrak lebih dari Rp100 juta dari satu perusahaan.”
Keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini berkisar sekitar 30-40%. “Dengan keuntungan tersebut, saya bisa mengembalikan modal awal hanya dalam jangka waktu lima bulan saja,” kata Hafiz. (Wiko Rahardjo)
Add to Cart
Ide bisnis jasa pengendalian hama ini muncul di tahun 2010 ketika Hafiz banyak berbincang dengan orang divisi pemasaran dari perusahaan besar jasa pengendalian hama. Dari obrolan tersebut ia menangkap peluang bisnis dengan semakin tingginya angka kesadaran masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas dalam menjaga kesehatan lingkungannya.
Hafiz lalu mendirikan PestCO (www.jasapestcontrol.com) yang berpusat di Depok, Jawa Barat. Modal awal untuk bisnis ini adalah sekitar Rp25juta hingga Rp30juta. Modal itu digunakan untuk membeli peralatan.
Target pemasaran ia ketika itu adalah rumah-rumah tempat tinggal dan rumah makan. Namun ternyata banyak gedung-gedung perusahaan yang juga memiliki masalah dengan hama. Dari klien pula Hafiz mengetahui bahwa ada aturan mengenai syarat bebas hama untuk mendirikan beberapa jenis usaha tertentu. Seperti perusahaan produsen makanan dan obat. Jadi calon konsumen untuk bisnis ini cukup luas.
Mengendalikan hama bukan pekerjaan mudah karena dibutuhkan keahlian khusus. “Karena itu saya mengirimkan beberapa karyawan saya untuk mengikuti pelatihan pengendalian hama agar mendapatkan sertifikat dan legalitas dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) dan Dinas Kesehatan, Jawa Barat,” tutur Hafiz. Ada dua sertifikat standar yang harus dimiliki perusahaan jasa pengendalian hama. Yaitu sertifikat teknisi dan supervisor.
Ada beberapa jenis jasa dan layanan yang ditawarkan PestCo kepada klien. Yaitu, jasa fogging, pembasmi rayap, tikus, kutu, semut dan kecoa. Semua memiliki harga yang berbeda dan tentunya lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan sejenis yang lebih besar. Harga jasa kami mulai dari Rp15 ribu per meter persegi.
“Pelayanan yang diberikan untuk konsumen rumah tinggal biasanya berupa layanan insidentil; mereka meminta dan kami datang,” jelas Hafiz. Sementara untuk konsumen dari kalangan usaha biasanya ditawarkan paket kontrak minimal 3 bulan. “Selama dalam masa kontrak, kami memberikan layananan penanganan, pencegahan, dan perawatan. Untuk kontrak jangka panjang, biasanya kami akan menempatkan satu perwakilan di lokasi konsumen untuk melakukan pelayanan sehari-hari.”
Sebagai nilai tambah, PestCo juga selalu memberikan edukasi kepada konsumen mengenai pengendalian hama. “Dengan harapan ketika tak lagi menggunakan jasa kami mereka bisa mengendalikannya sendiri,” kata Hafiz.
Dalam pemilihan obat pembasmi Hafiz mengaku harus hati-hati. Karena penggunaan obat pembasmi yang salah bisa mengakibatkan kerugian konsumen. Seperti kerusakaan akibat efek penggunaan obat. Karena itu bergabung dengan komunitas perusahaan pembasmi hama sangat penting agar tidak ketinggalan mengenai informasi tersebut.
“Sampai dengan saat ini, saya telah memiliki lebih dari 30 klien, termasuk beberapa gedung perkantoran, sekolah, rumah makan, dan rumah sakit di Depok dan Jakarta,” jelas Hafiz. Omset minimal yang dapatkan mencapai lebih dari Rp50juta per bulan khusus dari layanan insidentil. “Untuk satu nilai kontrak selama satu tahun, saya bisa mendapatkan biaya kontrak lebih dari Rp100 juta dari satu perusahaan.”
Keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini berkisar sekitar 30-40%. “Dengan keuntungan tersebut, saya bisa mengembalikan modal awal hanya dalam jangka waktu lima bulan saja,” kata Hafiz. (Wiko Rahardjo)
0 komentar:
Posting Komentar